Sebagai umat Islam, mengamalkan Al-Qur’an merupakan suatu kewajiban, karena didalam Al-Qur’an terkandung pedoman hidup bagi umat manusia berupa hal yang perlu dan tidak perlu untuk dilakukan, hal-hal yang dilarang, dan juga ilmu pengetahuan di berbagai bidang yang berguna bagi kehidupan seperti kesehatan, pengetahuan mengenai alam, politik dan berbagai bidang ilmu lainnya.
Menghafal Al-Qur’an
Ketika seorang muslim membaca Al-Qur’an, maka baginya ada suatu pahala kebaikan, apalagi jika menghafal dan mengamalkannya dalam setiap aspek kehidupan sehari-hari. Akan tetapi tentunya hal ini perlu niat dan usaha yang sungguh-sungguh serta sahabat juga harus menjalani proses yang tidak sebentar.
Namun bukankah sahabat ingin menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat di surga kelak? Maka dari itu segala proses menghafal Al-Qur’an akan terasa lebih ringan. Sebelum memutuskan untuk memulai hafalan Al-Qur’an, ada hal yang perlu sahabat ketahui mengenai manfaat dari membaca sekaligus menghafal Al-Qur’an. Berikut ini beberapa manfaatnya:
- Memperoleh pahala kebaikan
- Menjadi golongan orang yang dipilih oleh Allah
- Memperoleh perlindungan dan juga rahmat melalui malaikat
- Memiliki perilaku yang mulia
- Meningkatkan kecerdasan
- Sebagai penyelamat baik di dunia maupun di akhirat
- Mendapatkan ketentraman hati
- Menghindarkan diri dari penyakit hati
- Memperoleh ketenangan hidup
Bagaimana cara menghafal Al-Qur’an yang mudah?
Perlu sahabat ketahui bahwa setiap orang memiliki caranya masing-masing dalam belajar atau menghafal sesuatu, dan dapat dengan mudah jika ada sarana yang turut membantu seperti dengan audio (mendengarkan) dan visual (membaca atau menonton). Dalam menghafal Al-Qur’an terdapat metode khusus yang biasanya digunakan, yaitu metode 3T+1M. Berikut penjelasan yang bisa sahabat pahami.
1. Talqin atau Tasmi
Pada metode talqin ini seorang pengajar atau orang tua membacakan ayat Al-Qur’an untuk dihafal kemudian sahabat mengikuti bacaan tersebut, dengan cara ini pengajar juga bisa secara langsung mengoreksi bacaan sahabat apabila ada kaidah tajwid atau makharijul huruf yang kurang tepat.
Jika memang tidak ada pengajar ataupun orang tua yang mengawasi proses menghafal Al-Qur’an, maka metode talqin ini masih bisa dilakukan dengan mendengarkan rekaman murotal Al-Qur’an dari Qari, sayangnya cara seperti ini tidak bisa mengoreksi tajwid dari ayat Al-Qur’an yang dihafalkan oleh sahabat. Akan tetapi metode ini juga cocok dilakukan pada anak kecil yang belum bisa membaca Al-Qur’an agar sudah punya hafalan sedari kecil.
Selanjutnya adalah metode tasmi, masih dalam metode membacakan ayat Al-Qur’an hanya aja pada metode ini sahabatlah yang membacakan hafalan Al-Qur’an dan pengajar yang mendengarkan serta mengoreksi tajwid hafalannya.
2. Tafahum
Pada metode tafahum ini sahabat dianjurkan untuk memahami bacaan Al-Qur’an yang akan dihafal karena ketika arti dari bacaan ayat Al-Qur’an dipahami dan dimengerti oleh sahabat, proses menghafal menjadi lebih mudah.
3. Tikrar (membaca berulang)
Metode menghafal Al-Qur’an yang juga bisa sahabat lakukan adalah tikrar atau membaca secara berulang ayat Al-Qur’an yang akan dihafal. Metode ini memudahkan sahabat karena terkesan membaca saja dan seperti tidak menghafal, tapi pada akhirnya akan hafal sendiri.
Caranya adalah dengan membaca ayat pertama sebanyak 10-20 kali sampai hafal, kemudian dilanjutkan membaca ayat kedua sebanyak 10-20 kali, selanjutnya membaca ayat pertama dan ketiga sebanyak 10-20 kali.
Begitu juga pada ayat ketiga dibaca sebanyak 10-20 kali, dan dilanjutkan lagi dengan membaca dari ayat pertama hingga ayat ketiga sebanyak 10-20 kali. Hal berulang seperti ini terus dilanjutkan di setiap penambahan ayat Al-Qur’an yang akan dihafalkan. Dalam proses menghafal Al-Qur’an dianjurkan hanya menggunakan satu mushaf Al-Qur’an saja dan jangan mengganti mushaf, hal ini juga akan memudahkan proses menghafal.
4. Muraja’ah
Metode muraja’ah ini juga tidak kalah penting untuk dilakukan, sebagai manusia tentunya apapun yang sudah dihafal akan mudah sekali untuk lupa, maka dari itu untuk tetap menjaga hafalan Al-Qur’an agar tidak cepat lupa perlu dilakukan muraja’ah atau mengulang kembali bacaan yang sudah dihafal. Muraja’ah ini bisa sahabat lakukan saat melakukan shalat sunah atau bisa juga dilakukan setelah shalat fardhu.
Keempat metode tersebut bisa dilakukan kapan saja, akan tetapi akan lebih baik jika proses menghafal dilakukan setiap hari di sepertiga malam terakhir hingga waktu subuh, kemudian dilanjutkan lagi setelah subuh sampai terbit matahari. Hal ini dikarenakan pada waktu-waktu tersebut sahabat berada dalam keadaan yang segar setelah beristirahat malam, sehingga mudah fokus dan tidak ada banyak gangguan luar, maka dari itu cocok sekali untuk menghafal.
Nah, demikianlah sahabat cara menghafal Al-Quran yang bisa dilakukan dengan mudah setiap hari. Jangan lupa bahwa setiap metode yang dilakukan untuk menghafal Al-Qur’an perlu dilakukan dengan sungguh-sungguh, tekun dan juga konsisten. Semoga informasi ini bermanfaat.